Pustaka Kita
07 Oktober 2010
Suatu Pagi
Kios-kios koran berderet dengan rapi disamping Kantor Pos Besar yang  masih terlihat muda diusianya yang sudah senja. Kehidupan sudah mulai  berdenyut. Kendaraan yang berhilir mudik mulai banyak, mengatarkan  orang-orang diatasnya ke tujuan masing-masing. Priit... suara peluit  polisi turut meramaikan. Dari arah Malioboro, sebuah mobil panther dari  luar kota menerobos lampu lalu lintas yang masih menyala merah. Sang  polisi hanya membunyikan peluit tanpa melakukan tindakan apapun, ia  berdiri terdiam dengan peluit di mulutnya. Mobil terus melaju ke arah  Alun-alun Utara.
Musim liburan ini, mobil dan bus wisata berdatangan dari luar kota.  Termasuk mobil panther yang menerobos lampu lalu lintas tadi. Lampu  hijau dari arah Malioboro sebenarnya untuk kendaraan yang akan belok  kanan. Mobil tersebut hendak berwisata di sekitar Keraton. Di Alun-alun  Utara yang berada di depan Keraton, bus-bus wisata terparkir sejak subuh  tadi, berdatangan dari segala penjuru Pulau Jawa bahkan dari Lampung.
Masyarakat setempat sibuk dengan aktivitas hariannya, berangkat kerja,  seakan tak terusik dengan kehadiran wisatawan lokal. Warung-warung  makanan ramai dikunjungi di pagi itu. Menu sarapan di kota ini umumnya  gudeg, soto, dan beberapa warung bubur ayam mulai bermunculan. Di  samping deretan kios-kios koran berderet pula warung kaki lima soto,  bubur ayam, dan kantin sebuah instansi pemerintah. Soto Lenthok, soto  yang umum ditemui di kota ini. Bubur Ayam selalu membawa lebel Bubur  Ayam Jakarta atau Bubur Ayam Bandung. Tiap pagi kedua warung kaki lima  tersebut ramai dikunjungi masyarakat yang hendak ke tempat kerja atau  selesai olahraga di sekitar Alun-alun Utara.
Di kantin, sekumpulan ibu-ibu berkumpul. Dari tampilan pakaian mereka  tidak tampak ketuaan mereka yang ada kemudaan. Seperti halnya anak-anak  muda sekarang. Setiap pagi, setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah  yang ada di ujung jalan itu,  mereka berkumpul di kantin tersebut.  Menjelang pukul 08.00 mereka beranjak bersama-sama dengan satu atau dua  buah mobil.
Menjelang pukul 08.00 lalu lalang manusia dan kendaraan semakin ramai.  Seorang wanita berjalan cepat menuju ke arah Alun-alun Utara. Setiap  pagi ia berjalan dari perempatan Kantor Pos Besar menuju kantornya di  bilangan Wijilan, 0,5 km jarak yang lumayan jauh. Pagi itu ia mengenakan  celana hitam, baju batik dan jilbab warna pink. Sebuah tas hitam  nyangkut di pundak kirinya. Tangan kanannya menenteng helm.
Sebuah  aktivitas harian.
1 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar